Satu Muharam adalah tahun barunya umat Islam, dimana pada malam tahun baru itu kita dapat merenungkan atau instropeksi diri flasback kebelakang tentang apa-apa yang telah kita lakukan selama setahun, sebulan, seminggu, atau dalam satu hari.
Jika kita melihat fenomena sekarang, satu Muharam di identikkan dengan malam satu suro, di malam itu banyak hawa-hawa klenik.
Dan jika kita bandingkan antara tahun baru Islam dengan tahun baru Masehi, maka banyak orang yang lebih memeriahkan tahun baru masehi, berbagai acara di gelar, bakar ayam, petasan disana-sini menghiasi langit dengan berbagai macam aneka warna-warni.
Padahal seharusnya yang lebih harus dimeriahkan adalah tahun baru Islam yang notabene kita mengaku sebagai Muslim, sudah seharusnya kita lebih meramaikan tahun barunya umat Islam dengan berbagai acara.
Jika umat islam mengetahui sejarah asal-usul adanya tahun baru islam, sudah pasti akan mengalahkan tahun baru Masehi dan lebih memeriahkan tahun baru Islam atau satu Muharam.
Sejarah tahun baru Islam atau satu Muharam, berawal dari diskusi para sahabat Nabi Muhammad tentang menentukan penanggalan Islam. Pada saat itu Khalifah Umar bin Khathab mendiskusikan penanggalan yang tepat untuk umat Islam, berbagai pendapat dari sahabat yang lain masih belum memuaskan. Lalu Ali bin Abi Thalib mengusulkan, penangalan umat Islam dimulai pada saat Rasulullah hijrah, maka Umar pun setuju akan pendapat tersebut. Lalu diputuskan sesuai dengan musyawarah mufakat bahwa penanggalan Islam dimulai pada saat Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa penanggalan Islami dimulai pada saat Rasulullah hijrah, atau disebut juga Hijriah.
Momen inilah paling tepat untuk kita instropeksi dan perbaiki diri untuk menentukan tujuan hidup kita, kearah baik atau tidak baik.
"Selamat Tahun Baru Islam 1430 H, semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang bertaqwa."
Jika kita melihat fenomena sekarang, satu Muharam di identikkan dengan malam satu suro, di malam itu banyak hawa-hawa klenik.
Dan jika kita bandingkan antara tahun baru Islam dengan tahun baru Masehi, maka banyak orang yang lebih memeriahkan tahun baru masehi, berbagai acara di gelar, bakar ayam, petasan disana-sini menghiasi langit dengan berbagai macam aneka warna-warni.
Padahal seharusnya yang lebih harus dimeriahkan adalah tahun baru Islam yang notabene kita mengaku sebagai Muslim, sudah seharusnya kita lebih meramaikan tahun barunya umat Islam dengan berbagai acara.
Jika umat islam mengetahui sejarah asal-usul adanya tahun baru islam, sudah pasti akan mengalahkan tahun baru Masehi dan lebih memeriahkan tahun baru Islam atau satu Muharam.
Sejarah tahun baru Islam atau satu Muharam, berawal dari diskusi para sahabat Nabi Muhammad tentang menentukan penanggalan Islam. Pada saat itu Khalifah Umar bin Khathab mendiskusikan penanggalan yang tepat untuk umat Islam, berbagai pendapat dari sahabat yang lain masih belum memuaskan. Lalu Ali bin Abi Thalib mengusulkan, penangalan umat Islam dimulai pada saat Rasulullah hijrah, maka Umar pun setuju akan pendapat tersebut. Lalu diputuskan sesuai dengan musyawarah mufakat bahwa penanggalan Islam dimulai pada saat Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa penanggalan Islami dimulai pada saat Rasulullah hijrah, atau disebut juga Hijriah.
Momen inilah paling tepat untuk kita instropeksi dan perbaiki diri untuk menentukan tujuan hidup kita, kearah baik atau tidak baik.
"Selamat Tahun Baru Islam 1430 H, semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang bertaqwa."
Komentar
muhasabah tahun baru 1430 : di www.muhtarfatony.com/?p=198